Tentu sudah tidak asing bagi kita tetang ukiran yang banyak disekeliling perabot rumah kita, kantor bahkan ditempat – tempat lain yang bisa anda jumpai. Berdasar dari situs wikipedia, bahwa Ukiran adalah kegiatan mengolah permukaan suatu objek trimatradengan membuat perbedaan ketinggian dari permukaan tersebut sehingga didapat imajinasi tertentu. Mengukir sering dihubungkan pula dengan kegiatan memahat. Namun dua kegiatan ini berbeda, sebab memahat lebih bertujuan untuk menghasilkan benda tiga dimensi, misalnya patung. Jenis ukiran meliputi: Ukiran tulang, Ukiran es atau patung es, Ukiran gading, Ukiran batu, Ukiran kayu.
Apalagi ditempat kota saya tinggal dan dibesarkan yakni kota JEPARA yang telah lama dikenal sebagai kota ukir (sentra kerajinan ukirnya) dimana telah lahir dan muncul ratusan bahkan ribuan para penduduknya yang terlahir memiliki bakat bisa mengukir kayu dan telah diasah pula kemapuannya dengan terus mengukir dan terus menerus melakukan eksperimen mengukir kayu. Yang akan kita bicarakan disini lebih kepada mengukir berikut tehniknya seperti yang telah disampaikan situs wikipedia bahwa mengukir kepermukaan sebuah media kayu bukan memahat patung dan benda lain sebagainya. Maka tidak heran bila telah dikenal kota jepara adalah merupakan kota centra penghasil ukiran kayu. Karena memang sangat layak sebutan itu, jika kita telah tahu dan mengenal kota jepara. Hampir 80% penduduknya telah bergantung dari pekerjaan yang berhubungan dengan kayu, mengukir, furniture, dan barang mebel. Ekonomi kebanyakan pendudukan ditopang dari hasil bidang tersebut. Jika Anda ada waktu silahkan buktikan dengan VISIT dan berkunjung langsung ke kota jepara (kota ukir), bisa juga sekalian visit ke kepualaua karimunjawa yang ada di kabupaten jepara. Yang konon ada yang mengatakan keindahan pulau karimun jawa merupakan Bali Kedua. Mungkin karena begitu menajubkan keindahan alamnya yang masih sangat alami dan kejernihan air lautnya demikia juga terumbu karang dan habitat terumbu karang yang tersebar indah di pulau karimunjawa jepara.
Media ukir yang akan kita bahas adalah khusus dimedia ukir kayu sebagai media ukirnya. Dimana kayu merupakan benda keras, kuat dan dapat diukir.

Nah berdasar hasil ukirannya tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa setidaknya terdapat 2 (dua) model tehnik mengukir kayu, yakni :
Model ukiran Krawangan dan model ukiran lemahan.
1. Model ukiran krawangan, merupakan model ukiran yang tembus atau berlubang bisa dibobok dengan gergaji bobok untuk melubanginya atau dengan memakai alat ukir pahat sampai berlubang. Pola ini banyak digunakan untuk mengukir kaligrafi, barang mebel kayu (misal kursi tamu, kursi makan, tempat tidur dan lain-lain). Prosesnya adalah pertama menempelkan pola ukiran berupa kertas dimedia kayu yang akan diukir, selanjutnya dilubangi dengan mesin bobok khusus, Setelah mendapatkan pola yang telah dilubangi kasar, maka selanjutnya ditata dan dihaluskan dengan alat ukir sesuai bentuk dan kegunaan alat tersebut, sehingga sampai selesai dan terciptalah karya seni ukir kayu yang diingini. Baru hasil ukiran diberikan sentuhan penghalusan dengan amplas kayu untuk mempertegas dan mempercantik hasil ukiran. Diketahui tehnik ini lebih mudah bila dibandingkan dengan mengukir lemahan, lebih banyak orang yang mampu menguasai dapat mengukir model krawangan ini dan jauh lebih sedikit mereka yang mampu menguasai tehnih lemahan lebih – lebih lemahan 3 dimensi.
2. Model ukiran lemahan, yakni merupakan model ukiran tanpa ada lubang tembus pada media ukirnya (bolong). Ukiran jenis ini murni 90% dari manual dari pahatan tangan, paling hanya beberapa persen saja dibantu alat mesin lain untuk mempermudah pembuatan polanya. Tehnik lemahan ini diketahui lebih banyak memakan waktu untuk pengerjaannya sehingga jadinya lebih lama bisa berminggu – minggu bahkan berbulan-bulan. Karena memang murni dikerjakan tangan sehingga waktu yang dibutuhkan cukup banyak disini juga melihat banyak dan sedikitnya area yang mau dikerjakan untuk diukir juga mempengaruhi waktunya.
Tapi memang telah diakui tehnik ukir lemahan lebih sulit dibandingkan dengan ukir krawangan. Ingat, bukan lemahan biasa yang kita maksud. Tehnik lemahan ini banyak digunakan untuk ukir kaligrafi , untuk relief sederhana sampai relief dengan tingkat kesulitan yang tinggi dan dibutuhkan konsentrasi dan mud tinggi untuk dapat menyelesaikannya.
Demikian "Perbedaan Ukiran Kayu Model Krawangan Dan Lemahan" Semoga bermanfaat.